Faktor Predisposisi Penyakit Mulut dan Kuku Pada Kambing dan Domba
Faktor Predisposisi Penyakit Mulut dan Kuku Pada Kambing dan Domba
Oleh : Dr. Drh Euis Nia Setiawati, MP
Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit akut yang sangat menular, dan sangat penting karena menyerang ternak ruminansia dengan seroprevalensi keseluruhan sebesar 11,48%. Penyakit mulut dan kuku merupakan penyakit virus akut yang sangat menular pada ruminansia, berkaki belah dan babi yang ditandai dengan anoreksia, demam, hipersalivasi, serta erupsi vesikular di mulut, puting susu, dan kaki . Sapi lebih banyak terdeteksi terinfeksi PMK dengan seroprevalensi 14,48% daripada domba dengan prevalensi 7,07% dan kambing sebesar 7,10%. Penyakit PMK ini menghambat pertumbuhan dan reproduksi pada kambing dan domba . Virus PMK sensitif terhadap pH, dan tidak aktif pada pH di bawah 6,0 atau di atas 9,0.
Faktor risiko pada kambing dan domba yang berhubungan dengan seropositif meliputi agroekologi, sistem produksi, umur, jenis kelamin, kontak dengan satwa liar, iklim, ras, interaksi dengan ternak lain, manajemen, dan sanitasi ternak. Faktor risiko yang sering dilaporkan antara lain: pembagian air atau pakan secara komunal , jenis sistem produksi ternak, jumlah anak kambing dan domba berusia hingga enam bulan yang ada di kandang, Faktor risiko tambahan yang teridentifikasi meliputi: jarak peternakan ke jalan utama , frekuensi pembelian ternak, hewan yang tinggal di daerah dengan riwayat PMK dalam 12 bulan terakhir, dan hewan yang dimiliki oleh pedagang ternak. Virus memengaruhi beberapa kelenjar hormon vital seperti hipofisis yang mengontrol fungsi metabolisme dalam tubuh.
Virus mempengaruhi beberapa kelenjar hormon vital seperti hipofisis yang mengontrol fungsi metabolisme dalam tubuh. Kerusakan yang ditimbulkan pada kelenjar- kelenjar tersebut dapat menyebabkan hewan menunjukkan gajala terengah-engah, gelisah, penurunan produksi, dan menyebabkan hewan lemas. Pada sapi dan kambing, infeksi pada ambing dan puting susu dapat berkembang menjadi mastitis yang dapat menyebabkan kehilangan puting secara permanen, sehingga produksi susu menurun. Hewan yang terinfeksi tetap sangat lemah untuk jangka waktu yang cukup lama dan penyakit PMK ini dapat menyebabkan kerugian dengan hilangnya produktivitas secara permanen
Beberapa faktor risiko PMK pada ternak kambing dan domba, yaitu spesies, ras, umur, jenis kelamin, dan asal hewan. Diketahui bahwa kambing lebih rentan daripada domba, ras lokal paling tinggi seroprevalensinya, umur ternak dewasa lebih rentan terinfeksi PMK. Hal ini terjadi karena kambing dan domba dewasa lebih lama terpapar saat berada di peternakan dan di pasar hewan dibanding dengan hewan muda, sehingga hewan dewasa diperkirakan memiliki antibodi dari berbagai serotipe PMK, sedangkan padakambing domba muda, umumnya peternak lebih menjaga kondisi hewan sehingga sedikit mengalami paparan. Ternak kambing domba yang berasal daridalam peternakan lebih rentan terhadap penyakit PMK dibandingkan hewan yang didatangkan dari luar peternakan.
Demikian tuisan ini disampaikan semoga bermamfaat bagi para peternak untuk mengantisipasi faktor pemicu / predisposisi yang berpotensi menyebabkan kejadian PMK pada kambing dan domba, sehingga dapat menjadi informasi yang berguna untuk menekan penyebarannya.