PEMANFAATAN ESTRAK DAUN SIRIH (Piper betle) DALAM PENYEMBUHAN LUKA IRIS
PEMANFAATAN ESTRAK DAUN SIRIH (Piper betle) DALAM PENYEMBUHAN LUKA IRIS
Oleh : Dr, drh Euis Nia Seiawati, MP
Penggunaan tanaman sebagai obat sudah lama dikenal masyarakat Indonesia, hanya saja dasar penggunaan tanaman sebagai obat dan khasiatnya diketahui berdasarkan pengalaman orang-orang tua terdahulu, tanpa mengetahui kandungan dari tanaman tersebut. Salah satu tanaman obat yang cukup dikenal masyarakat ialah daun sirih (Piper betle). Daun sirih bermanfaat sebagai antiseptik dan vulnerary yaitu menyembuhkan luka. Daun sirih mengandung saponin, flavonoid, tanin, dan minyak atsiri. Saponin, flavonoid serta tanin dapat membantu proses penyembuhan luka karena berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba yang memengaruhi penyambungan luka juga mempercepat epitelisasi. ekstrak etanol daun sirih konsentrasi 10% topikal pada luka iris selama 14 hari dapat mengingkatkan kecepatan penyembuhan luka iris. Selain kaya akan zat aktif, daun sirih sangat mudah didapatkan dan sudah sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat tradisional. Kesembuhan luka yang ditandai dengan penutupan luka saja tidak cukup, tetapi akan lebih baik jika proses kesembuhan luka terjadi dengan proses regenerasi yang tepat sehingga diperoleh hasil kesembuhan sempurna tanpa cacat. Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan mikroskopik terhadap ketebalan epidermis, jumlah fibroblas, dan jumlah kolagen dari proses penyembuhan luka yang diaplikasikan ekstrak daun sirih. pemberian ekstrak daun sirih (Piper betle) dengan konsentrasi 10% secara topikal 1 tetes (50 µl), 2x/hari selama 14 hari. Pada hari ke 14dapat meningkatkan ketebalan epidermis, jumlah fibrolas, dan jumlah kolagen pada luka
Proses penyembuhan luka merupakan proses biologis yang terjadi di dalam tubuh, melibatkan rangkaian proses yang rumit, rentan, dan sangat mungkin terjadi gangguan ataupun kegagalan, sehingga diperlukan kondisi yang optimal untuk mendapatkan penyembuhan yang baik. Pada proses penyembuhan luka, terjadi serangkaian interaksi antara berbagai jenis sel mediator sitokin, dan matriks ekstrasel terangkum dalam tiga fase yang saling tumpang tindih, yaitu fase inflamasi, fase proliferasi, serta fase remodeling jaringan.5 Tujuan dari manajemen luka ialah penyembuhan luka dalam waktu sesingkat mungkin, meminimalkan kerusakan jaringan, penyediaan perfusi jaringan yang cukup dan oksigenasi, serta nutrisi yang tepat untuk jaringan luka.6 Pengobatan dari luka bertujuan untuk mengurangi faktorfaktor risiko yang menghambat penyembuhan luka, mempercepat proses penyembuhan dan menurunkan kejadian luka yang terinfeksi.
Daun sirih mengandung saponin, flavonoid, tannin, dan minyak atsiri. Kandungan saponin, flavonoid, serta tanin dapat membantu proses penyembuhan luka karena berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba yang memengaruhi penyambungan luka, dan juga mempercepat epitelisasi. Â Senyawa aktif ini berperan sebagai antioksidan yang berpengaruh pada kontraksi luka, meningkatkan kecepatan epitelisasi, dan juga steroid dalam hal ini sterol atau steroid alkohol yang berpengaruh pada penyembuhan luka serta berfungsi sebagai antioksidan dan pembasmi radikal bebas, mengurangi lipid peroksidasi, mengurangi nekrosis sel, dan meningkatkan vaskularisasi. Aktivitas antioksidan yang tinggi dapat mempercepat penyembuhan luka karena dapat menstimulasi produksi antioksidan endogen pada situs luka dan menyediakan lingkungan yang kondusif untuk terjadinya penyembuhan luka.
Tanin mempunyai aktivitas mekanisme seluler yaitu membersihkan radikal bebas dan oksigen reaktif, meningkatkan penyambungan luka, serta meningkatkan pembentukan pembuluh darah kapiler serta aktivasi fibroblas. Tanin merangsang pertumbuhan epidermis dan membantu reepitelisasi dengan cara mengendapkan lipid protein kompleks dan mempercepat pembentukan keropeng fleksibel yang menutup luka. pemberian ekstrak metanol 5% daun sirih (Piper betle) selama 12 hari dapat meningkatkan epitelisasi. Flavonoid bekerja dengan cara menurunkan lipid peroksidasi sehingga terjadi peningkatan viabilitas serat kolagen. Luka yang diberi ekstrak daun sirih dengan kandungan zat aktif tersebut akan merangsang proliferasi fibroblas, dan fibroblas yang teraktivasi akan menyekresi kolagen dan membentuk jaringan granulasi. Terbentuknya jaringan granulasi yang sempurna akan menutup permukaan luka. Pembentukan jaringan granulasi mengakhiri fase proliferasi proses penyembuhan luka dan dimulai pematangan dalam fase remodeling.
Demikian tulisan ini disampaikann , semoga bermamfaat bagi pembaca , diharapkan pemberian ekstrak daun sirih dapat digunakan sebagai terapi pengobatan luka pada ternak dan hewan peliharaan.