Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer




PENGOBATAN SYMTOMATIS PADA KASUS PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)  DAN RESPON KESEMBUHAN

PENGOBATAN SYMTOMATIS PADA KASUS PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)  DAN RESPON KESEMBUHAN

Oleh Dr.drh Euis Nia Setiawati, MP

PMK atau Penyakit mulut dan kuku merupakan salah satu penyakit hewan menular yang morbiditasnya tinggi dan kerugian  ekonomi yang ditimbulkan  sangat besar.  Penyakit ini disebabkan oleh virus tipe A dari keluarga Picornaviride,  dan virus ini dapat menyerang berbagai spesies hewan yang berkuku genap  (sapi, kerbau, kambing, domba, babi, dan rusa) Gejala klinis PMK yakni demam, air liur berlebihan, dan kepincangan. Gejala klinis lainnya yakni adanya vesikel dan perlukaan pada mulut, kaki, dan puting susu, hewan lebih senang berbaring, perdarahan/lesi pada mulut, pada seluruh teracak kaki dan suhu tubuh mencapai 40°C dan hewan sembuh 3-4 minggu setelah gejala klinis muncul.Penularan PMK dari hewan sakit ke hewan lain yang peka terutama terjadi karena adanya kontak langsung dengan hewan sakit, kontak dengan sekresi dan bahan-bahan yang terkontaminasi virus PMK, serta hewan karier. Penularan PMK dapat terjadi karena kontak dengan bahan/alat yang terkontaminasi virus PMK, seperti petugas, kendaraan, pakan ternak, produk ternak berupa susu, daging, jerohan, tulang, darah, semen, embrio, dan feses dari hewan sakit. Penyebaran PMK antar peternakan ataupun antar wilayah/negara umumnya terjadi melalui perpindahan atau transportasi ternak yang terinfeksi, produk asal ternak tertular dan hewan karier. Hewan karier atau hewan pembawa virus infektif dalam tubuh (dalam sel-sel epitel di daerah esofagus, faring) untuk waktu lebih dari 28 hari setelah terinfeksi sangat penting dalam penyebaran PMK.  Hewan yang terinfeksi tetap sangat lemah untuk jangka waktu yang cukup lama dan penyakit  PMK  ini  dapat menyebabkan  kerugian  dengan hilangnya  produktivitas secara permanen. Virus PMK sensitif terhadap pH, dan tidak aktif pada pH di bawah 6,0 atau di atas9,0.

Pengobatan   khusus   pada  kasus  PMK   belum diketahui,   namun   dapat  di  berikan pengobatan   untuk   mengurangi    gejala   klinis   dan mencegah    inf eksi  sekunder   seperti antipiretik,  antibiotik  dan vitamin.  Berdasar  laporan  lapangan  pemberian  kombinasi obat antipiretik, antihistamin, antiinf lamasi nonsteroid dan multivitamin  dan pemberian garam serta gula pada air minum sapi memberikan tingkat kesembuhan yang baik yang mencapai 97 % dan semua  gejala  klinis  hilang  pada  hari  ke  7 -14. Antibiotik   yang  digunakan  di antaranya Sreptamysin  penicilin, amoxcilin,  Cyproplksasin  dan trimetropin  sulf a. Antibiotik  diberikan untuk mencegah  inf eksi sekunder bakteri.  Lesi  akibat  virus  pada hidung dan sela  teracak adalah  luka terbuka yang mudah terinf eksi bakteri  apabila diberikan  antibiotik, akan lebih cepat  sembuh.  Antipiretik   yang  digunakan  adalah  obat  yang  mengandung   Metamiz o le Sodium  Monohydrate   , dypirone, obat ini memiliki  sif at pereda nyeri, penurun  panas dan antiradang.    Sapi      yang   mengalami   gejala   kaki   yang  berat,   pengobatan  ditambahkan antiinf lamasi nonsteroid sepeerti meloxicamdan dexametason   untuk mengurangi  peradangan dan meredakan nyeri pada extermitas   sapi. Vitamin  yang  digunakan  adalah  multivitamin dengan komposisi vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh, vitamin B kompleks ( vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12 ) guna meningkatkan energi serta menjaga kesehatan saraf , atau kalsium untuk mencegah tulang keropos , vitamin A meningkatkan imunitas ternak, vitamin D3 berperan dalam dif erensiasi dan maturasi sel dendrik yang berfungsi sebagai antigen presenting cell, sedangkan vitamin E dapat menstimulasi multipikasi dan peningkatan aktivitas sel limf osit yang dapat  berperan  melawan  virus ,  Vitamin  K  memiliki  peran  dalam proses pembekuan darah sehingga  luka lebih cepat sembuh. Keseluruhan   vitamin  yang  diberikan dapat meningkatkan   sistem  imun,  antioksidan,  meningkatkan   naf su makan dan membantu mengatur  metabolisme  badan. Premix  pakan yang diberikan  juga mengandung  vitamin  A, D,  E,  mikromineral   dan makromineral   yang  berf ungsi  juga  meningkatkan   sistem  imun ternak. Lepuh  pada kaki dikompres  dengan  H2O2    atau  dengan  cupri  sulf at/ terusi  2%, H2O2   memiliki   aktivitas   yang   baik  dalam   proses   penyembuhan   luka ,  menginduk s i f osf orilasi dalam jaringan  yang luka, terutama  dalam meningkatkan  proses pemulihan  luka . Ternak terpapar PMK diberikan nutrisi yang memadai  terutama protein, diberikan  minum air yang cukup guna mempercepat proses penyembuhan. Minum air putih yang cukup dapat membantu  mencegah  dehidrasi  yang dapat  memperlambat  proses penyembuhan  lepuh. Disamping itu dilakukan juga   pengobatan secara tradisional melalui pembuatan  ramuan jamu dari tanaman herbal sebagai cairan untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam, dan pengobatan suportif lainnya Kesembuhan   secara  klinis   dalam  waktu   7-14  hari  meliputi   naf su  makan  sudah kembali,  mata cerah, lesi   di mulut, hidung atau di sela teracak  sudah sembuh  dan hewan sudah lincah  seperti  biasanya.  Kesembuhan  secara  klinis  pada sapi yang terinf eksi  PMK dapat  terjadi  apabila  sapi ditanggani   dengan  cepat  dan  tepat  sehingga  gejala  klinis  tidak memperparah     inf eksi PMK,  sapi yang sembuh  dari PMK  dapat berperan  sebagai  carrier (mengeluarkan  virus dari f aring sampai lebih dari 2 tahun.

Desinf ektan  yang  digunakan   meliputi  untuk    Orang,Deter gen,   hydrochloric   acid, citric acid, untuk baju Sodium hypochlorite,  citric acid , Kandang (alat)Sodium  hypochlorit, calcium  hypochlorite,  virkon, sodium hydroxide  (caustic  soda, NaOH),  sodium carbonate anhydrous  (Na2CO3)  atau washing  soda (Na2CO3.10H2O) .  Untuk  lingkungan,air   dalam container   digunakan   Sodium   hydroxide  (caustic   soda,NaOH)   konsentrasi   2%,  sodium carbonate     anhydrous     (Na2CO3)     dengan     konsentrasi     4%    atau     washing     soda (Na2CO3.10H2O).    Sedangkan   untuk   karkas   (bangkai)   digunakan   Sodium   hydroxide (caustic soda, NaOH), sodium carbonate  anhydrous (Na2CO3.10H2O ),  Hydrochloric  acid, citric  acid.  Atau  dibakar/dikubur.   Zat-zat  aktif  tersebut  berperan  dalam  membunuh  virus dan dekontaminasi  lingkungan.  Penyemprotan  rutin desinf ektan pada ternak, area kandang dan lingkungan  kandang dapat mencegah  virus masuk kembali ke badan sapi dan penularan melalui sarana prasarana usaha peternakan .

Skip to content