Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer




Kementan Latih Calon Inseminator Untuk Mendongkrak Peningkatan Produktivitas Ternak Sapi Menuju Swasembada Pangan

Bogor – Inseminasi Buatan merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian dalam rangka meningkatkan populasi nasional melalui optimalisasi penggunaan bibit pejantan unggul sehingga kebutuhan daging dapat terpenuhi.

Pada sebuah kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. menyampaikan “Optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu strategis untuk peningkatan produktivitas sapi perah di Indonesia, sehingga kegiatan IB serempak sebagai gerakan masyarakat peternak di Indonesia untuk lebih menyemangati peternak dalam mengembangbiakkan ternaknya.” Ungkap Mentan.

Selaras dengan Mentan, Kepala BPPSDMP Prof. Dr. Dedi Nursyamsi, M.Agr. menegaskan “Pangan itu masalah hidup dan mati suatu bangsa, maka untuk masalah pangan kita harus serius berjuang habis-habisan kalau Indonesia ingin tetap survive didunia internasonal, maka pangan Indonesia tidak terganggu sedikitpun, diatur orang lain, dan tergantung orang lain. Kalau pangan kita masih tergantung, itu berbahaya”. Tegas Dedi.

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara sebagai satu-satunya balai pelatihan di bidang kesehatan hewan di Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Teknis Inseminasi Buatan yang diikuti oleh 26 orang peserta dengan biaya mandiri.

Kegiatan diselenggarakan pada tanggal 29 Oktober sampai dengan 18 November 2023. Peserta berasal dari 8 (delapan) Provinsi di Indonesia yaitu : Provinsi Jawa Tengah sebanyak 9 orang; Provinsi Jawa Timur sebanyak 5 (lima) orang; Provinsi Kampung sebanyak 4 (empat) orang; Provinsi Bengkulu sebanyak 2 (dua) orang; Provinsi Jambi sebanyak 1 (satu) orang; Provinsi Riau sebanyak 1 (satu) orang; Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 3 (tiga) orang dan Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 1 (satu) orang.

Fasilitator pada pelatihan ini selain berasal dari Widyaiswara BBPKH Cinagara, KPSBU Lembang dan BPPSDMP. Metode pelatihan yang diterapkan yaitu ceramah dan tanya jawab, diskusi, demonstrasi serta praktek dan kunjungan lapang.

Dalam sambutan dan arahannya, Kepala BBPKH Cinagara Dr. Wasis Sarjono, S.Pt., M.Si. menyampaikan bahwa BBPKH Cinagara sangat berterima kasih atas kepercayaan dari peserta untuk dilatih di BBPKH Cinagara Bogor. Antusias pelatihan mandiri ini sangat mendukung peningkatan kapasitas para SDM di Indonesia. Banyaknya peserta yang mendaftarkan diri, tentunya akan menjadi perhatian BBPKH Cinagara dalam melayani kebutuhan masyarakat dan serta akan dilakukan evaluasi selama pelatihan di BBPKH Cinagara untuk meningkatkan layanan publik.

Selain itu BBPKH senantia berupaya melahirkan alumni dengan skill yang baik serta peningkatan pengetahuan dan sikap juga baik, sehingga mampu menjadi seorang Inseminator idola di wilayah kerja masing-masing. Ilmu dan keterampilan yang diperoleh akan banyak membawa manfaat serta berkontribusi terhadap peningkatan populasi ternak dan menjadi bukti dalam rangka mendukung program pertanian nasional pada konteks menjaga ketahanan pangan.

Kepala BPPSDMP membuka kegiatan secara resmi. Pada kesempatan yang sama Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa pelatihan sangat penting untuk pengembangan SDM Pertanian. Beliau sangat mengapresiasi terhadap kegiatan pelatihan mandiri, dan antusias peserta yang tinggi walaupun dengan biaya mandiri tanpa adanya bantuan dari APBN. [Humas BBPKH – 30/10/2023].

Skip to content