Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer




Seputar BBPKH

Kenalkan Dunia Ternak Sejak Dini, BBPKH Cinagara Dorong Regenerasi Petani-Peternak

Bogor, 14 Mei 2025 – Suasana ceria dan semangat belajar terlihat jelas dari wajah-wajah kecil siswa PAUD Mentari Cigombong saat mengunjungi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara dalam kegiatan wisata edukasi peternakan.
Sebanyak 29 siswa dan 4 guru pendamping PAUD Mentari Cigombong tiba di BBPKH Cinagara dan disambut langsung oleh Kepala BBPKH Cinagara, drh. I Gusti Made Ngurah Kuswandana, M.M. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa edukasi sejak dini tentang dunia peternakan penting untuk menanamkan kecintaan terhadap hewan serta pemahaman dasar tentang pertanian dan ketahanan pangan.
“Kami senang bisa menerima kunjungan dari generasi penerus bangsa ini. Harapannya, pengalaman langsung berinteraksi dengan hewan ternak seperti ini bisa menjadi bekal berharga bagi anak-anak. Karena regenerasi petani peternak harus sudah dibina sejak dini,” ujar drh. Kuswandana.
Dalam kunjungan yang penuh antusiasme ini, para siswa diajak untuk mengenal berbagai jenis hewan ternak seperti kambing, sapi, dan ikan lele. Mereka juga diberi kesempatan memberi makan dan menyusui hewan, momen yang sangat disukai anak-anak karena dapat berinteraksi langsung dengan hewan ternak dalam suasana aman dan menyenangkan.

Tak hanya itu, siswa juga dikenalkan dengan produk olahan hasil peternakan, seperti yoghurt, yang bisa mereka cicipi dan pelajari proses pembuatannya secara sederhana. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga memperluas wawasan siswa tentang manfaat hewan ternak bagi kehidupan manusia.
Guru pendamping dari PAUD Mentari menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan pengalaman berharga yang diberikan BBPKH Cinagara. “Anak-anak sangat antusias dan belajar banyak hal baru hari ini. Kegiatan ini sangat positif dan kami berharap bisa kembali lagi,” ujar Ibu Neneng, guru PAUD Mentari.
Dengan kegiatan seperti ini, BBPKH Cinagara membuktikan komitmennya dalam mendukung edukasi lintas usia, termasuk anak usia dini, untuk lebih mengenal dunia peternakan secara menyenangkan dan inspiratif (/RHB).

Kementan Gandeng Kemenkes Latih Ratusan Tenaga One Health untuk Pengendalian Zoonosis

Bogor ,06 Mei 2025 – Guna memperkuat upaya pengendalian penyakit zoonotik di Indonesia, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan menyelenggarakan pelatihan daring nasional bertajuk MOOC (Massive Open Online Course) Pelatihan Dasar Pengendalian Zoonosis dengan Pendekatan One Health. Pelatihan ini berlangsung selama 05 hingga 25 Mei 2025 dan menyasar tenaga kesehatan hewan dari seluruh Indonesia.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas tenaga medis veteriner, paramedik veteriner, serta tenaga kesehatan manusia dan lingkungan dalam menghadapi penyakit zoonotik secara lintas sektor melalui pendekatan One Health. Pendekatan ini menekankan pentingnya integrasi antara aspek kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk mencegah dan merespons wabah secara efektif.

Pelatihan yang diikuti oleh 282 peserta terverifikasi ini menggunakan platform digital Pinter Tani dan Pelataran Sehat, memungkinkan peserta untuk belajar secara fleksibel dan mandiri dari mana saja. Sebelumnya terdapat 423 calon peserta dari seluruh Indonesia yang mendaftar.

Kepala BBPKH Cinagara, drh. IGMN Kuswandana, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan wujud konkret dari kolaborasi antarsektor dalam menanggulangi zoonosis.

“Pelatihan ini menjadi wadah penting untuk membekali tenaga kesehatan dengan pemahaman menyeluruh tentang pendekatan One Health. Dengan sinergi antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, kita bisa lebih efektif dalam mencegah dan mengendalikan penyakit zoonotik di lapangan,” ujar drh. IGMN Kuswandana, MM.

MOOC ini memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya: 1. Tanpa biaya (gratis) berkat kerja sama Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan; 2. Fleksibel, dapat diakses kapan saja selama masa pelatihan (5–25 Mei 2025);3. Metode mandiri berbasis digital, memudahkan peserta mengatur waktu belajar sendiri; 4.Sertifikasi ganda, peserta yang lulus akan memperoleh 2 sertifikat resmi dari dua kementerian; 5. Akses materi yang lengkap dan praktis, termasuk video pembelajaran, artikel, dan kuis. Dengan pendekatan ini, diharapkan tenaga kesehatan di berbagai daerah dapat memiliki akses yang merata terhadap peningkatan kompetensi, tanpa terkendala oleh jarak maupun waktu (/RHB).

Kunjungan Mahasiswa UVBN ke BBPKH Cinagara: Membangun Kolaborasi, Menyemai Inspirasi

Bogor – Sebanyak 87 mahasiswa dan dosen Program Studi Peternakan Universitas Veteran Bangun Nusantara (UVBN) Sukoharjo, Jawa Tengah melaksanakan kunjungan ilmiah ke Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara pada Selasa (29/4/2025). Kunjungan diawali dengan sambutan hangat dari pihak BBPKH dan perkenalan tentang profil serta program pelatihan dan sertifikasi kompetensi yang ditawarkan.

Dalam sambutannya, Kepala Kelompok Program dan Evaluasi BBPKH Cinagara, Bapak Apandi, S.TP, M.Sc menyampaikan bahwa BBPKH sangat terbuka untuk membangun sinergi dengan dunia pendidikan.

“BBPKH Cinagara membuka kesempatan kerja sama seluas-luasnya, baik dalam bidang pelatihan, penelitian, maupun pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan hewan dan peternakan. Kami berharap kunjungan ini menjadi awal dari kolaborasi yang berkelanjutan,” ujar Apandi.

Ketua Prodi Peternakan UVBN, Dra. Sri Sukaryani, MP, mengungkapkan rasa senangnya atas kesempatan ini. Ia berharap kunjungan ini dapat membuka jalan untuk kerja sama lebih lanjut di bidang pendidikan dan pelatihan.

Agenda kunjungan mencakup tur langsung ke fasilitas peternakan, seperti unit Opal, kandang sapi perah, serta kandang kambing dan domba. Mahasiswa tampak antusias mengikuti setiap sesi, bertanya aktif dalam diskusi ilmiah, serta terlibat langsung dalam pengamatan praktik manajemen peternakan.

“Mahasiswa sangat antusias, ini pengalaman nyata yang tidak tergantikan di ruang kuliah,” kata Sri Sukaryani.

Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai bentuk kenangan dari kunjungan yang penuh inspirasi ini. BBPKH Cinagara dan UVBN sepakat untuk menjajaki lebih banyak peluang kolaborasi, memperkuat hubungan antara dunia pendidikan tinggi dan industri peternakan nasional(/RHB).

Diplomasi Lewat Peternakan: BBPKH Cinagara Jadi Magnet Inovasi untuk Fiji

Bogor, 25 April 2025 — Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara menerima kunjungan kehormatan dari delegasi Kementerian Pertanian Republik Fiji dalam rangka studi banding dan penjajakan kerja sama di bidang pelatihan dan pengembangan sektor peternakan. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kerja sama antarnegara yang difasilitasi oleh Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). Delegasi yang beranggotakan lima orang ini disambut secara resmi oleh Kepala Bagian Umum BBPKH Cinagara beserta unsur pimpinan dan para widyaiswara. Kegiatan ini turut didampingi oleh perwakilan dari Bagian Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian Republik Indonesia serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Dalam rangkaian kunjungan, para delegasi diperkenalkan secara langsung dengan berbagai program pelatihan yang dilaksanakan di BBPKH Cinagara. Acara diawali dengan sambutan selamat datang yang disampaikan oleh Ibu Wilmy Rahmah Wirondas selaku Ketua Kelompok Penyelenggara Pelatihan mewakili Kepala BBPKH Cinagara, pemaparan profil lembaga yang disampaikan oleh drh. Fera Aryanti, dan dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh drh. Dwi Windiana. Acara dilanjutkan dengan demonstrasi praktik pengolahan hasil peternakan seperti yoghurt dan bakso, serta kegiatan diskusi yang membahas berbagai isu strategis dalam pengembangan peternakan.

Diskusi juga menyoroti pentingnya pelatihan sebagai sarana peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan inovasi di sektor pertanian dan peternakan. Beragam inovasi dan pendekatan pelatihan yang diterapkan oleh BBPKH Cinagara mendapatkan perhatian khusus dari para delegasi, antara lain pelatihan inseminasi buatan, budidaya peternakan, pemanfaatan biogas, serta penerapan konsep smart farming.

Dalam sambutannya, perwakilan delegasi Fiji, Mr. Chanel Berlin Alfred, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas sambutan hangat dan penyelenggaraan kunjungan yang informatif. Ia juga mengungkapkan ketertarikan delegasi terhadap inovasi pelatihan yang dikembangkan oleh BBPKH Cinagara.

“Kami sangat mengapresiasi keramahan yang kami terima dan merasa terinspirasi oleh berbagai program pelatihan dan inovasi yang ditampilkan. Pendekatan yang diterapkan BBPKH Cinagara sangat relevan dan potensial untuk diadopsi dalam pengembangan sektor peternakan di Fiji,” ujar Mr. Chanel.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Fiji, khususnya dalam bidang pertanian dan peternakan, serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas di masa mendatang (/RHB).

Kolaborasi BBPK Ciloto Dan BBPKH Cinagara Dalam Peningkatan Kapasitas SDM Untuk One Health

        Mendukung implementasi Permenko PMK no 7 tahun 2022 tentang pedoman pencegahan zoonosis dan penyakit infeksi baru serta hasil rangkaian pertemuan kegiatan pemetaan dan rekomendasi strategi pengembangan sumberdaya manusia (SDM) untuk one health, yang telah memetakan bahwa Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto merupakan lembaga pelatihan yang memberikan kontribusi besar terhadap peningakatan kapasitas SDM untuk one health dari sisi sektor kesehatan manusia. Sementara Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara masih dinyatakan rendah kontribusinya terhadap peningakatan SDM untuk one health dari sisi sektor kesehatan hewan. Merujuk pada kondisi tersebut BBPKH Cinagara melakukan koordinasi sekaligus berkolaborasi dengan BBPK Ciloto dalam peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan one health menggunakan platform Massive Open Online Course (MOOC).

Koordinasi dilakukan pada tanggal 14 Januari 2025 di BBPK Ciloto. Hadir pada pertemuan, kedua Kepala Balai, yaitu Bapak Sjamsul Arifin, SKM, M.Epid sebagai Kepala BBPK Ciloto dan drh. I Gst Made Ngr Kuswandana, MM sebagai Kepala BBPKH Cinagara. Kedua tim one health dari kedua Balai hadir mendampingi bersama Kepala Balai masing-masing. Pada sesi setelah Kepala Balai menyampaikan sambutan dan maksud kunjungan dilanjutkan dengan presentasi Bapak Tri Budi, S.Pd, M.KM sebagai fungsional pengembang teknologi pembelajaran (PTP) yang memaparkan tentang self learning, platform MOOC serta implementasi MOOC pada penyelenggaraan pelatihan.

Guna menambah alumni pelatihan one health BBPKH Cinagara, pada akhir diskusi, Bapak Syamsul Arifin berkomitmen dan mengizinkan untuk menambah rumah pada platform MOOC BBPK Ciloto yaitu Kelas Kementerian Pertanian (Kementan). Peserta pendaftar yang memiliki pendidikan formal dokter hewan atau paramedik veteriner, akan masuk dalam proses pembelajaran di kelas Kementan yang sekaligus terhitung sebagai output jumlah alumni peserta pelatihan BBPKH Cinagara. Pertemuan ditutup dengan ucapan terima kasih dan saling tukar kenang-kenangan antar kedua Kepala Balai.

Kementan Kolaborasi Bersama INDOHUN, Wujudkan Pencegahan Zoonosis

CINAGARA – Wujudkan pencegahan dan pengendalian zoonosis dan penyakit infeksius baru, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara bersama Indonesia One Health University Network (INDOHUN) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman mengenai progam pelatihan, penyusunan materi pembelajaran lintas sektor dengan pendekatan one health. Kegiatan ini berlangsung di BBPKH Cinagara pada Senin (09/09/2024).

Bentuk nyata dukungan Kementerian Pertanian dalam menangani penyakit-penyakit zoonosis infeksius dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 39 tahun 2023 tentang Pelayanan Minimal Zoonosis Prioritas.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan penerbitan aturan ini sebagai bentuk langkah nyata Kementan dalam menangani persoalan kesehatan hewan yang sejatinya masuk dalam tupoksi Kementerian Pertanian, untuk mendukung sektor pertanian peternakan, dan kesehatan masyarakat.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan pihaknya akan terus turut berperan aktif dalam penanganan penyakit-penyakit zoonosis dengan berfokus pada pengembangan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pertanian melalui berbagai program-program pelatihan spesifik.

Penandatanganan MoU dihadiri oleh Koordinator INDOHUN, Agus Suwandono, wakil koordinator Joko Pamungkas sedangkan dari BBPKH Cinagara dihadiri oleh Kepala Balai Besar I GST. Made NGR. Kuswandana, berserta widyaiswara, Dwi Windiana, Nia Setiawati, Fera Aryanti, dan Wisnu Jaka Dewa.

Penandatanganan MoU ini merupakan kelanjutan dari kerjasama sebelumnya yang sudah terjalin selama lima tahun sejak 2018.

INDOHUN merupakan jejaring universitas yang terdiri dari 34 fakultas yang mewakili bidang kesehatan dengan tiga disiplin ilmu utama yakni kedokteran, kedokteran hewan, serta kesehatan masyarakat dan berfokus pada penyakit zoonotik. Dalam kerjasama selama lima tahun, INDOHUN telah membawa BBPKH Cinagara berperan dan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan one health nasional.

Kegiatan bersama INDOHUN yang telah dilaksanakan, antara lain peningkatan SDM melalui penyelenggaraan pelatihan one health, penyusunan kurikulum dan penyusunan modul one health, yaitu modul pelatihan penanggulangan zoonosis dengan pendekatan one health untuk pengelola program zoonosis di Provinsi/Kabupaten/Kota dan pelatihan investigasi KLB/wabah terpadu dengan pendekatan one health bagi petugas epidemiologi lapangan.

I Gusti Made Ngurah Kuswandana mengungkapkan dengan adanya kolaborasi antara BBPKH Cinagara dengan INDOHUN penanganan zoonosisi sudah terpetakan.

“Bagaimana penanganan, manajemen krisis terhadap kasus-kasus zoonosis dan infeksi baru ini benar-benar sudah terpetakan dengan baik yang membuat saya tertarik dan ingin terus mendalami,” ujar Made.

“Saya berharap semua widyaiswara harus bisa terlibat disana, mari kita sama2 terus berkolaborasi karena masalah zoonosis ini menyangkut kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat, tidak bisa kita selesaikan sendiri, lewat INDOHUN inilah salah satu cara kita untuk terus brkolaborasi dalam penanganan penyakit-penyakit zoonosis di Indonesia,” imbuh Made.

Dwi Windiana widyaiswara BBPKH Cinagara berharap dengan adanya keberlanjutan penandatanganan kedua ini, menjadi salah satu program INDOHUN dan BBPKH Cinagara yang akan terus berfokus pada penangananan keterkaitan rantai pangan dan lingkungan dengan pendekatan secara lintas sektor berbasis koordinasi, komunikasi, kooperasi, dan kolaborasi.

Kejar Swasembada Pangan, Kementan Tak Kendor Pantau Progres Pompanisasi dan PAT di Kabupaten Kuningan

Ditengah tantangan perubahan iklim, El Nino, krisis pangan dan ancaman kelaparan yang tengah di hadapi Indonesia, Kementerian Pertanian terus berupaya untuk menggenjot produktivitas komoditas padi dengan beragam program yang salah satunya yaitu pompanisasi dan PAT untuk dapat mencapai swasembada pangan masa depan. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak semua pihaknya dan jajarannya untuk dapat bekerjasama dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut.

“Kita harus berjibaku, harus bergandeng tangan dan berkolaborasi untuk mencapai swasembada pangan ke depan”, ujar Mentan.

Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, dalam berbagai kesempatan, mengatakan bahwa seluruh pemangku kepentingan harus bahu membahu meningkatkan produksi padi, di antaranya dengan memaksimalkan dan mengakselerasi pompanisasi.

“Pompanisasi dapat menjadi solusi cepat untuk meningkatkan produksi padi, terlebih ketika menghadapi musim kemarau. Masalahnya tadah hujan jika kemarau airnya tidak ada. Karenanya kita genjot pompanisasi untuk meningkatkan produksi,” kata Dedi.

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cianagara sebagai salah satu UPT dibawah BPPSDMP terus berkolaborasi dan mengakselerasikan program pemanfaatan pompanisasi dan PAT di kabupaten Kuningan. Tim PJ BBPKH Cinagara terus koordinasi dengan dinas TKPP Kab. Kuningan terkait sinkronasi data laporan PAT pada 7-8/08/2024.

Dari hasil sinkronisasi dan koordinasi di beberapa Kecamatan di kabupaten Kuningan progress realisasi pompanisasi mencapai 50-70% sudah⁠ tersedia rumah pompa dan bak-bak penampungan. Total potensi layanan pompanisasi di Kabupaten Kuningan dari beberapa Kecamatan dan Desa seluas 135 Ha. Dengan rincian 15 Ha di Kecamatan Garawangi, 20 Ha di Kecamatan Luragung, 20 Ha di Kecamatan Maleber, 30 Ha di Desa Parakan, 15 Ha Desa Cieurih, dan 20 Ha di Desa Susukan.

Progress pompanisasi dan PAT di Kabupaten Kuningan juga telah mampu meningkatkan indek pertanaman di beberapa tempat seperti di Kecamatan Luragung yang naik dari IP 2 ke IP3, Desa Kutamandala, Desa Parakan, Desa Cieurih, dan Desa Sususkan dari IP1 naik ke IP2.

Skip to content